Amerika Serikat Memuji Taiwan yang Membuka Kantor Di Guyana Untuk Mengikis Pengaruh China Di Amerika Latin

 

JURNAL PRESISI - Amerika Serikat melalui Kedubesnya memuji Taiwan yang telah membuka kantor perwakilan di Guyana. Keputusan Taiwan ini mampu meredam pengaruh China yang semakin dalam di Amerika Latin. 

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan bahwa pihaknya  telah menandatangani perjanjian, dengan pemerintah Guyana pada 11 Januari untuk membuka Kantor Taiwan.

Kemenlu Taiwan mengatakan bahwa kantor tersebut sebagai kedutaan de facto, untuk pulau yang diklaim China sebagai wilayah kedaulatannya tanpa hak untuk hubungan diplomatik, sebagaimana dilansir dari Reuters pada Kamis, tanggal 4 Februari 2021.

Baca Juga: AS Menuduh China Melakukan Kejahatan Terhadap Kemanusiaan dan Genosida Terhadap Muslim di Xinjiang

Kantor tersebut telah memulai operasi awal pada 15 Januari. Sebagai catatan bahwa Guyana adalah negara dengan sumber daya pertambangan, dan minyak yang melimpah. Georgetown menjadi ibukota sekaligus sebagai sekretariat untuk Karibia atau CARICOM. Guyana secara tradisional memiliki hubungan dekat dengan China.

Keputusan Taiwan tersebut menuai pujian dari Amerika Serikat, yang awalnya khawatir tentang pengaruh China yang semakin dalam di Amerika Latin.

"Hubungan yang semakin dalam antara Guyana dan Taiwan akan memajukan tujuan bersama yaitu kemakmuran dan keamanan," katanya.

Baca Juga: Freeport Nyaris Selesaikan Kesepakatan Dengan Perusahaan China Untuk Bangun Smelter Senilai 2,8 Milyar Dolar

Sedangkan dari pihak Menteri Luar Negeri Guyana, Hugh Todd mengatakan bahwa Taiwan sedang menyiapkan kantor perdagangan dan investasi di Georgetown. Kantor perwakilan ini berfungsi menciptakan ruang bagi sektor swasta di Taiwan dan Guyana untuk berbisnis.

 

“Guyana tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka. Guyana tidak membangun hubungan diplomatik dengan Taipei, ”katanya.

Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik formal dengan 14 negara, dengan Paraguay menjadi satu-satunya sekutu yang tersisa di Amerika Selatan.

Baca Juga: Pemerintahan Baru Joe Biden Ditekankan Untuk Kembali Terlibat Dalam Perdagangan Di Asia Pasifik

Bekas koloni Inggris itu secara strategis terletak di sebelah Venezuela yang dilanda perselisihan, sekutu utama China yang berselisih dengan Guyana.

Pada 2018, Amerika Serikat menyerang keputusan El Salvador untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dan mendukung China, dengan mengatakan perubahan itu menjadi perhatian besar Washington dan memperingatkan bahwa China menawarkan bujukan ekonomi untuk mencari dominasi.***

Hendro Prayitno

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas! Potensi Gempa Magnitudo 9.1 dan Tsunami Raksasa Ancam Wilayah Ini, Simak Penjelasan BNPB

Fadli Zon Beberkan Maksud Jahat China di Laut China Selatan, Begini Hipotesisnya !

Terungkap! Dokumen Otentik Ahli Waris Tanah di Bojong Koneng dan Simak Kejutan Lieus Sungkarisma buat Rocky Gerung