Amerika Serikat Tarik Kapal Induknya dari Kawasan Teluk Untuk Redakan Ketegangan Dengan Iran

 

JURNAL PRESISI - Juru bicara Pentagon John Kirby mengumumkan, bahwa USS Nimitz Carrier Strike Group telah berlayar dari Komando Sentral militer AS di Timur Tengah ke wilayah Komando Indo-Pasifik.

Keterangan dari Pentagon tersebut menjadi tanda bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden, telah menarik kapal induk dari Teluk. Sekaligus sebagai upaya AS untuk meredakan ketegangan dengan Iran.

Hubungan AS dan Iran sempat memanas saat di bawah kepemimpinan mantan Presiden Donald Trump, sebagaimana dilansir dari Al Jazeera pada Rabu, tanggal 3 Januari 2021.

Baca Juga: Panas! AS Mendesak Beijing Untuk Hentikan Tekanan Kepada Taiwan

Pemindahan kapal induk AS dari Teluk sebagai tanda meredanya ketegangan dengan Iran.

Kapal induk USS Nimitz telah ditarik keluar dari wilayah teluk berpotensi meredakan ketegangan yang sempat meningkat dengan Teheran.

Setelah berakhirnya pemerintahan Trump, kehadiran militer AS di Teluk tidak dianggap signifikan.

Baca Juga: Usai Kudeta Militer, Kini Giliran Bandara Utama Myanmar Ditutup Hingga Mei

Pemerintahan Biden tidak melihat tidak ada urgensinya mempertahankan kapal induk di sana untuk kebutuhan keamanan AS.

Kirby menolak untuk membahas penilaian Pentagon saat ini tentang potensi ancaman militer Iran terhadap pangkalan AS atau sekutu Teluk. Namun, dia berkata: "Kami tidak membuat keputusan seperti ini begitu saja."katanya.

Dia juga mengatakan bahwa "Menteri Pertahanan Lloyd Austin percaya bahwa kami memiliki kehadiran yang kuat di Timur Tengah untuk menanggapi ancaman apa pun," ungkapnya.

Baca Juga: Pemerintahan Baru Joe Biden Ditekankan Untuk Kembali Terlibat Dalam Perdagangan Di Asia Pasifik

Kirby tidak mengatakan apakah Nimitz akan diganti di wilayah tersebut dalam waktu dekat, mengingat Angkatan Laut AS memiliki jumlah kapal induk yang terbatas.

“Kami terus mengamati ancaman tersebut. Kami terus berusaha menghadapi ancaman itu dengan kemampuan yang tepat, "katanya.

Pemerintahan Biden telah menyatakan minatnya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan Iran.

Baca Juga: Adu Kuat! Amerika Serikat Versus China di Laut China Selatan

Iran telah menuntut Washington terlebih dahulu mencabut sanksi sebelum pembicaraan dapat dilanjutkan.

***

Hendro Prayitno

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awas! Potensi Gempa Magnitudo 9.1 dan Tsunami Raksasa Ancam Wilayah Ini, Simak Penjelasan BNPB

Fadli Zon Beberkan Maksud Jahat China di Laut China Selatan, Begini Hipotesisnya !

Terungkap! Dokumen Otentik Ahli Waris Tanah di Bojong Koneng dan Simak Kejutan Lieus Sungkarisma buat Rocky Gerung